ASTANA – Dalam agenda Perayaan Kota Astana ke-25 dengan tajuk tema "The City of The Future", Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital Otorita Ibukota Nusantara (OIKN) Prof. Mohammed Ali Berawi menghadiri acara panel session smart city yang bertajuk Digital Transformation of Cities: Innovative Projects, Programs and Technologies. Acara ini merupakan sesi panel dihadiri oleh:
Dalam kesempatan ini, Prof. Ali Berawi menekankan pentingnya pembentukan smart city dibentuk melalui user experience approach yang selanjutnya diklasterkan ke dalam 6 sektor yaitu sector pemerintahan (governance), sector transportasi dan mobilitas (transportation and mobility), sector gaya hidup (living), sector sumber daya alam dan energy (natural resources and energy), sector industry dan sumber daya manusia (industry and human resources) dan sector pembangunan lingkungan dan infrastruktur (built environment and infrastructure). Selain itu, Deputi Prof. Ali juga menyatakan bahwa pembangunan IKN dilakukan dengan prinsip pembangunan hardware, software dan brainware untuk entreprise architecture sebagai landasan system informasi dan telekomunikasi yang dikemas dalam buku Blueprint of Nusantara Digital Transformation. Di bidang smart building, Prof. Ali juga menekankan pentingnya ada guideline Nusantara Smart Building untuk memberikan arahan pembangunan smart building yang terstandarisasi.
Selain dari ranah infrastruktur, pada kesempatan ini Prof. Ali juga memberikan perspektif pentingnya pengembangan sumber daya manusia dalam pembentukan ibukota dengan konsep smart city. “Selain pembangunan sistem fisik, kami juga mengakselerasi skill sumber daya manusia di nusantara dengan berbagai program pemberdayaan masyarakat diantaranya coding mom, coding difabel, dan solar mom yang dapat meningkatkan literasi digital dan literasi lingkungan keberlanjutan kepada masyarakat”. kata Prof. Ali.
Panelis lainnya yaitu Kanys Tuleushin memberikan perspektif bahwa saat ini e-government berperan penting dalam pembentukan ekosistem bisnis. Di Kazakhstan, 82% daerahnya sudah terlingkupi transaksi digital dan saat ini menuju cashless economy workdwide. Hal ini juga didukung oleh pernyataan dari sisi sector privat yang juga turut hadir menyemarakkan diskusi mengenai smart city ini, Pavel Koktyshev. Pavel Koktyshev menjelaskan bahwa dalam pembentukan ibukota suatu negara, peran techpreneur menjadi krusial dalam menjaga aliran akselerasi pendanaan. “ smart ecosystem is where life meets creativity and tech” , kata Pavel Koktyshev
Acara yang dihadiri oleh lebih dari tiga ratus audiens dengan puluhan gubernur dan C-level bisnis berbagai negara ini mendapatkan antusiasme yang hangat dari berbagai pesertanya dan memicu adanya kolaborasi diskusi lebih lanjut berkaitan dengan teknologi di smart city.